17 Januari, 2012

Ruth

Ini bukan kali pertama gue baca doa ini. Tapi ini adalah kali pertama gue menemukan nama penulis doa ini. Tepat disaat gue lagi baca-baca bahan PA Kitab Ruth buat KTB.
Maka jadilah gue orang kesekian juta yang re-post tulisan ini.

Lord,
I pray for a man, that will be a part of my life
A man that really loves You more than everything
A man that will put me in the second place of his heart
A man that lives not for himself but for You
The most important is
I want a heart that really loves and thirsty of You
And have a desire to be like Jesus

And he must know for whom and for what he lives
So his life is not useless
Someone that has a wise heart
Not only a smart brain
A man that not only loves me but also respect me
A man that not only adores me
But can warn me when I am wrong
A man that loves me not because of my beauty
But my heart
A man that can be my best friend in every time and situation
A man that make me feel like a woman
When I am beside him

I do not ask for a perfect man
But I ask for an imperfect man

A man that needs my support for his strength
A man that needs my prayer for his life
A man that needs my smile to cover his sadness
A man that needs my love so he feels being loved
A man that needs me to make his life beautiful

And I also ask
Make me be a woman that can make him proud
Give me a heart that really loves You
So I can love him with Your love not love him with my love
Give me Your gentle spirit so my beauty does not come my outside
But comes from You
Give me Your hands that I always be able to pray for him
Give me Your eyes so I can see many good things in him
And not the bad one
Give me Your mouth that is filled with Your words of wisdom and encouragement
So I can support him everyday
Give me Your lips and I will smile at him every morning

And I want that when we finally meet
Both of us can say
How great Thou art
I know that You want us to met at the right time
And You will make everything beautiful in Your time
Amen.


(Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta - Grace Suryani Tioso)

08 Januari, 2012

Korban Teknologi

Dalam usaha perampungan laporan TA yang gak kunjung rampung, gue dan Ms. Fanta (lagi-lagi) terlibat obrolan *yaiyalah, klo gak ngobrol bisa gila sendiri -___-

Ms. Fanta : "Gue harus nyari nih tentang IRR (Ms. Fanta lagi nambahin teori buat bab 2), tapi gue harus tau gak ya rumusnya?"

Gue : "Emang lu gak punya urut-urutan rumus buat ngitungnya?"

Ms. Fanta : "Gak, kan gue ngitung pake excel"

Gue : "Hiyaa..klo gitu lu harus tau gimana cara ngitung manualnya" (ngomong dengan cuek, gak mikirin lebih lanjut IRR tuh apa dan gak ada dorongan buat bantuin Ms. Fanta)

Setelah bolak-balik mikir, bolak-balik buku dan lain-lain akhirnya Ms. Fanta ngomong lagi,

Ms. Fanta : "Tau gak cara ngitung IRR?"

Gue : (diem agak lama. kira-kira dalam hati gue ngomong gini "IRR...hmm...itu apaan ya? Hmm..kayak pernah denger. Hoo..iya, iya, inget! Terakhir gue ngulang mata kuliah Ekonomi Teknik ada si IRR" hingga akhirnya ngomong) "Bisa"

Gue dan Ms. Fanta kemudian sibuk corat-coret ngitung IRR secara manual.

Ms. Fanta : "Wah! Hasilnya sama ma itungan gue!" (sambil nunjuk monitor laptopnya) "Excel gue pinter ya!"

Gue : -________- (beralih baca-baca text book dan handoutdi pangkuan gue dengan tujuan yang gak jauh beda sama Ms. Fanta : nyari rumus)

Ms. Fanta : (melirik sekilas buku yang gue baca) "Wah, kerjaan lu mah susah, klo gue disuruh ngerjain elemen mesin bisa mati"

Gue : "WAH! ADA FAKTOR PENGALINYA! MATI GUE!" (kaget sendiri setelah melihat rumus di buku)

Ms. Fanta : "Emang waktu lu ngitung gimana caranya?"

Gue : "Kalo lu pake excel, gue pake solidworks. Langsung muncul angkanya. Hahahaaa!!" (membenamkan wajah ke handout elmes)

Ms. Fanta : (ikutan ketawa) "Hahaa..kita nih korban teknologi"

01 Januari, 2012

Anak Sekolah dan Anak Kuliahan

Dalam upaya merampungkan laporan TA di siang hari yang cerah ini gue duduk di teras sambil ngetik dan mendengarkan lagu-lagunya alm. Chrisye.
Lalu terdengarlah salah satu lagu hits jadulnya. Demikian penggalan liriknya,

"Engkau masih anak sekolah, 1 SMA, belum tepat waktu tuk begitu begini"

Otak gue tiba-tiba beralih memikirkan kalimat itu.
Dulu jaman masih sekolah, gue merasa seperti dinasihati dengan lirik tersebut. Masih kecil, jadi belum boleh 'begitu-begini'.
Tapi trus gue jadinya mikir, skarang di penghujung periode perkuliahan ini, emang gue dah boleh 'begitu-begini'? Terlepas dari definisi 'begitu-begini', pertanyaan yang lebih pas adalah

"Emang udah bukan anak sekolah lagi, tapi trus dah bisa bikin apa aja?"

Dah mo beres kuliah pun rasanya belum bisa bikin apa-apa. Semoga tahun ini bisa bikin sesuatu yang berguna buat orang lain.