25 Oktober, 2010

Short Chat

lokasi : kelas kuliah Analisis Keputusan (yang menurut gue namanya bisa diganti jadi Operations Research 3)

Mr. Consultant : "Kalo milih vendor, pengennya yang kayak apa?"
gue : (kelas agak hening, kayaknya pada males jawab, jadi gue jawab aja dengan nada datar yang sebenernya ditujukan untuk gue dan orang yang duduk di kiri-kanan gue doang) "yang barangnya bagus dan murah"
Mr. Mushroom: (ketawa kecil) "huh" (yang kalo diartikan : "ya iyalah")
gue : "kalo bisa gratis"
Mr. Mushroom: "udah gratis, banyak bonusnya lagi"

pesan moral : orang2 TI itu maruk.

proses belajar-mengajar lanjut lagi...

Mr. Consultant : "constraint bisa dilanggar gak?"
kelas : "gaaaakkkk..."
Mr. Consultant : "pada kenyataannya constraint bisa dilanggar gak?"
kelas : (menggumam gak jelas)
Mr. Consultant : "bisa. apa sih yang gak bisa dilanggar"

pesan moral : gak usah ada aturan kalo gitu -.-;

proses belajar-mengajar masih berlanjut...
didepan ada grafik..

Mr. Consultant : "ini kenapa gak ada solusinya?"
Mr. Ajib : "karna gak ada titik potongnya, Pak"
Mr. Consultant : "iya, saya tahu itu. tp knp?"

pesan moral : kalo ditanyain sama Mr. Consultant, perlu mikir panjang2

18 Oktober, 2010

Short Chat

lokasi : ruang ujian

gue : (baru aja ngeletakin p*ntat di kursi, tiba2 disapa ma orang di kursi sebelah)
anak 08 : "ci, nyontek ya"
gue : "nyontek?" $#&^%$&*$%#
"Alone doesn't mean lonely"

Itu salah satu status IM temen gue yang terlintas saat 'nemu' foto ini.

Sekilas Si Pohon emang terlihat sepi, sendiri (untungnya gak pengen mati).
tapi kita gak bisa menjustifikasi bahwa Si Pohon kesepian.

Pada kenyataannya, dia ditemani oleh tetanaman di sekitarnya, burung-burung yang kadang hinggap di dahannya, orang-orang yang lalu-lalang dibawahnya. Dan pada saat semuanya sirna, masih ada udara yang setia menemaninya. Mengajaknya bercengkrama dan bersenda gurau. Menemaninya menikmati sinar mentari dan membantunya menjatuhkan daun-daunnya.


"Loneliness is nothing. When people say 'it is all alone' there is some air actually surround it" (Bebek, Paris, 2009)

Demikian halnya dengan Sang Bapak..

Dalam kesendirian dan keterbatasan fisiknya, kita masih tidak berhak melabeli Sang Bapak yang Kesepian.

Entah mengapa, ada satu keyakinan dalam diri gue bahwa selama masih ada objek foto yang menarik, maka Sang Bapak akan selalu penuh hasrat (jelas bukan semangat yang dimiliki oleh orang yang kesepian)



"Love is like a wind. You can not see it, but you can feel it" (Landon Carter, A Walk To Remember)

"If there is someone who feels empty, lonely or discouraged, trust me, there is love everywhere. If people fails you, He wouldn't and He will never be. He is The Creator" (Bebek, 2010)



Foto oleh Bebek.
Catatan : kalo suka dan pengen ngambil foto2 di blog ini, boleh aja. Tapi tolong cantumin sumber aslinya ya. Bukannya gila penghargaan (toh gue juga gak tau foto ini bakal dipake sama siapa, dimana, kapan dan untuk apa) tapi gue lagi mencoba berpartisipasi mendidik anak bangsa untuk tidak melakukan tindakan plagiat yang dilakukan secara sadar ato tidak sadar.
Hargailah karya anak bangsa :)

11 Oktober, 2010

UTS dan RS

bukan hal yang mengejutkan kalo tau seminggu belakangan ini gue gak sehat alias sakit.
lucunya (baca : anehnya, bagusnya, ironisnya, --gue bingung mana yang tepat) banyak temen gue yang juga sakit.

hari minggu kemaren radang tenggorokan gue mencapai puncaknya. gak bisa ngomong. sama sekali. walaupun gue tau puncak dari radang tenggorokan yang gue alami selalu seperti ini, tapi tetep aja selalu kerasa keselnya.

hari ini gue ujian jam 2 siang. thx God ujiannya berjalan lancar walaupun disekitar kursi gue berserakan 4 lembar tisu bekas pakai. bukannya gue jorok, tapi apa daya teritori gue sempit dan gue gak punya cukup waktu buat ngerapiin segala sesuatu selain kertas soal, kertas jawaban, kertas burem sama buku teks di pangkuan.

oya, setelah tadi malam bolak-balik kos Mr. Mushroom gara-gara ketinggalan kunci kamar, siang ini gue kembali melupakan sesuatu. parahnya, ini terkait dengan UTS.

(nyampe kelas 13.45, ngobrol2 sama segelintir orang di kelas itu --maklum kelas terakhir emang selalu irit penghuni. bukan cuma ngobrol, bahkan sempet bahas soal dan ketawa2 dulu. pengawas dateng, orang2 dah mulai balik ke peraduan masing2)
gue : (mulai duduk, tiba2 mata gue terfokus ke salah satu benda diatas meja temen gue)
gue : (dalam hati) "itu apa ya? (ngeliat meja temen gue dan meja gue secara bergantian)
gue : (msh dalam hati) "kayaknya ada yang kurang deh di meja gue. apa ya?"
gue : (tiba2 berdiri, ngomong ke pengawas) "ko, ijin bentar ya"
pengawas : "iya"
gue : (ngacir keluar kelas, sempet bertemu pandang sama Mr. Mushroom yang ngeliat gue dengan tatapan bingung) "buku gue ketinggalan"
hiyaaa...
begitulah saudara-saudara. ujian 'buka buku' dan gue gak bawa buku. alhasil gue olahraga deh lari bolak-balik kos-kampus. untung deket.

beres ujian, gue terima sms yang kurang lebih isinya,
"gue mo ke RS nih, mau ikutan ga?"
sms itu dateng dari temen yang kemaren sakit dan sepertinya hari ini makin parah keadaannya. weleh..cepet sembuh ya kawan!
pas lagi bales sms diatas, gue ketemu 2 temen lain di depan kampus.
gue : mau kemana?
dia : ke dokter.
gue : wah..gue juga sakit nih.
dia : yuk bareng.

astagaa..ternyata selain musim nikah akhir2 ini juga musim sakit.
teman2, semoga kalian cepat sembuh juga yaa! :D

ngomong2, hari ini keadaan gue lumayan membaik. terima kasih buat Mr. Mushroom buat 'ayam'nya :D
oya, jawaban gue buat sms dan ajakan temen2 gue diatas buat ke dokter sudah gue tolak.
sesekali bandel ah, gak mau ke dokter. hehe.. ntar badan gue jadi manja dan akhirnya kebal juga sama obat dokter.

"diriku...cepat sembuh ya" :D

09 Oktober, 2010

-sankyu-

teman-temaaannn...

terima kasih ya buat makan siang, makan malam, lidah buaya, sama kabel internetnya :D
dengan demikian hari ini menjadi malam minggu kesekian gue gak kemana2. hohoho..
cuman malam ini ada fitur tambahan. pilek. errr... pilek itu emang sebuah ironi -.-;
gue sedang berupaya keras menghindari obat dokter (walaupun belum ke dokter juga) dan hari ini gue dah ngabisin Lo Han Kuo 4 biji. doain gue cepet sembuh ya :(
selamat malam saudara-saudara.
harapan gue buat besok adalah semoga Pasar Seni ITB tidak mengakibatkan macet yang teramat sangat. ane mo gereja cuyyy >.<
harapan selanjutnya adalah (haha..banyak deh harapannya) semoga pilek gak gitu gencar ngeganggu gue. ane mo UTS cuyyy T.T

selamat beristirahat :)

08 Oktober, 2010

Laporan hari ini..

amandel telah berubah bentuk menjadi batuk dengan efek samping (entah kiri ato kanan) leher yang amat gatel

diare cupu (baca : m*ncret) telah bertambah menjadi mual (gak ngerti deh ini ada hubungannya ato ga)

sakit kepala sepertinya berkurang, pusingnya juga, tapi yang satu ini lebih tricky daripada temen2nya yang diatas, sewaktu-waktu bisa kumat (errr)

gue tau masalahnya ada di hati dan otak gue.
pagi ini gue dah ngerasa lebih baik (hati dan otak, tapi fisik dah terlanjur down, sayang sekali saudara-saudara).
Sang Pencipta itu emang hebat!
gue tipe ciptaan yang introvert dan keras kepala. dalam menghadapi 'hard times' gue memilih melewatinya 'sendiri'. disaat 'nyaris tidak tertolong' pun masih kekeuh 'jalan sendiri'. karna tau gue termasuk jenis yang seperti itu, maka Sang Pencipta ngirim 'bala bantuan' berupa tulisan-tulisan orang, status FB, sms, sampe iklan di internet juga (kayaknya).
jadi, segala hormat, kemuliaan dan kuasa hanya kepunyaan Sang Pencipta :)

terima kasih Sang Pencipta, karna dah ngasih sepercik kekuatan sehingga aku masih bisa berdiri saat ini.





Foto oleh Bebek.
Catatan : kalo suka dan pengen ngambil foto2 di blog ini, boleh aja. Tapi tolong cantumin sumber aslinya ya. Bukannya gila penghargaan (toh gue juga gak tau foto ini bakal dipake sama siapa, dimana, kapan dan untuk apa) tapi gue lagi mencoba berpartisipasi mendidik anak bangsa untuk tidak melakukan tindakan plagiat yang dilakukan secara sadar ato tidak sadar.
Hargailah karya anak bangsa :)

Short Chat

X (idle)
Y (invisible)

Y : (buzz)
X : yup
Y : hiyaa..sok idle
X : daripada invisible

06 Oktober, 2010

Bebek dan Langit

Bebek itu pendek
Tapi Bebek ingin mengenal bumi
Suatu waktu bebek berkenalan dengan langit
Mereka bercakap-cakap tentang banyak hal
Sekarang Bebek tahu banyak hal tentang bumi
Tapi Bebek tetap pendek
Hanya saja sekarang berwawasan seluas langit




Foto oleh Bebek.
Catatan : kalo suka dan pengen ngambil foto2 di blog ini, boleh aja. Tapi tolong cantumin sumber aslinya ya. Bukannya gila penghargaan (toh gue juga gak tau foto ini bakal dipake sama siapa, dimana, kapan dan untuk apa) tapi gue lagi mencoba berpartisipasi mendidik anak bangsa untuk tidak melakukan tindakan plagiat yang dilakukan secara sadar ato tidak sadar.
Hargailah karya anak bangsa :)

Dilematika Manufaktur Diskrit

Kondisi gue akhir2 ini kurang baik. Hmm..tidak baik. Gue sebenernya ragu untuk memakai kata 'sangat', tapi setelah dipikir2, toh tulisan ini dari awal emang subjektif, jadi...kondisi gue akhir2 ini sangat tidak baik.

Indikasi 'ketidakbaikan' gue bisa dilihat dengan mudah. Gangguan kesehatan yang bertubi-tubi dengan alasan yang 'kurang nampol' alias GJ pertanda gue sedang memasuki kondisi kritis (ditinjau dari aspek fisik dan mental).
Jangan tanya gue apa penyebab keGJan yang gue derita akhir2 ini, karna gue pun sulit mendeskripsikannya. Bukan karna gue gak tau apa sebabnya, tapi lebih karna emang sulit dijelaskan.

Secara umum gue mengidentifikasikan kondisi gue saat ini dengan statement 'Lack Of Capacity'.

Akhir-akhir ini ada banyak hal yang harus gue pikirin, urusin, perhatiin, dll. Sayangnya, seperti kebanyakan sumber daya yang digunakan dalam suatu proses produksi memiliki suatu ukuran yang disebut kapasitas dan kapasitas yang gue punya sekarang --kalo indikator fuel bar, warnanya dah merah-- sedang dalam level yang kritis.

Saat ini, required capacity yang dirumuskan oleh bagian Production Planning and Inventory Control berdasarkan antara lain data demand bulan ini dari bagian Marketing sangat menuntut lantai produksi. Masalahnya adalah order yang masuk di periode sebelumnya belum selesai dikerjakan. Di lantai produksi masih ada begitu banyak Work In Process (WIP).

Inget pepatah tua mengatakan, "Janji adalah utang", begitu pula dengan WIP.

Analis ato konsultan TI pasti langsung berpikir 'ada yang salah dengan sistem produksi'. Pertanyaannya adalah, 'apa masalahnya?
Asumsikan masalahnya adalah kekurangan kapasitas yang adalah benar seperti yang telah dicantumkan sebelumnya. Bagaimana caranya supaya demand yang ada tetap terpenuhi? (kata 'terpenuhi' disini pun masih kurang spesifik)

Ada beberapa cara untuk mengatasi kondisi diatas, antara lain:
1. Overtime.
Lembur adalah salah satu strategi simpel untuk mengatasi peningkatan demand saat kapasitas produksi telah habis terpakai. Masalahnya adalah operator yang melakukan lembur adalah operator yang sama dengan yang melakukan produksi pada shift sebelumnya. Kemungkinan besar operator telah mengalami fatique. Perlu diperhatikan bahwa pekerja pada level operator melakukan hal yang sama sepanjang waktu kerja. Hal ini memungkinkan terciptanya fatique. Dalam dilematika manufaktur diskrit yang kita bicarakan, tidak mungkin menggunakan operator yang sama karna kondisi fisik dan mental operator telah mencapai titik ultimasi yang apabila dipaksakan akan menyebabkan kerusakan serius baik secara lahiriah maupun rohaniah.

2. Penambahan mesin
Bertolak dari asumsi setiap mesin dioperasikan oleh satu orang operator maka tidak akan ada gunanya melakukan penambahan mesin jika operator yang ada masih dalam jumlah yang sama. Dalam hal ini kemampuan operator sangat diandalkan karena mesin yang digunakan dikategorikan sebagai all purpose machine.

3. Subkontrak
Memiliki perusahan lain untuk mengerjakan part ato sub-assembly dari produk yang akan dihasilkan bisa menjadi salah satu strategi mengatasi kondisi lack of capacity. Dalam dilematika manufaktur diskrit yang kita bicarakan disini (kita? lu aja kali) tidak memungkinkan adanya subkontrak karena tidak adanya deskripsi yang jelas tentang part ato sub-assembly yang akan di'subkontrak'kan. Gambar gak ada, dimensi gak ada, foto gak ada, orat-oret pun gak ada.
Dalam hal ini perlu ada transfer visi yang jelas untuk memudahkan perusahan subkontrak memahami produk yang akan disubkontrakkan. Masalah yang lain adalah sistem manufaktur diskrit yang kita bicarakan disini sedang dalam kondisi lack of capacity. Sehingga, boro-boro transfer visi, ngerjain WIP aja ngos-ngosan. Sepertinya, orang PPIC juga ikut-ikutan kewalahan sama masalah ini, jadi energi buat mikirin strategi produksi yang lain habis.

Dalam keadaan seperti ini, manajer Produksi pun bingung bagaimana cara mengontrol aktivitas produksi seperti ini. Walaupun perbaikan sebaiknya mundur kebelakang, ke bagian forecast, scheduling, Master Production Schedule, Master Requirement Planning dan temen-temennya tapi aktivitas produksi tetap harus dikontrol. Overlapping? apanya yang mau di'overlap'in? Splitting? Gimana cara bagi dua badan gue. Satu aja dah kecil. Pada akhirnya, manajer Produksi bersama-sama dengan orang-orang PPIC cuma bisa geleng-geleng kepala.

Cerita diatas sedikit menggambarkan kondisi gue saat ini. Mengapa analoginya harus sistem produksi?
Pada dasarnya, gue gak gitu bisa itung-itungan sistem produksi (tidak akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab keadaan ini), teori diatas pun bisa aja dipertanyakan (walau belum tentu gue bisa jawab). Makanya semester ini gue ngulang dan tadi siang gue habis kuis. Kuis yang cukup exhausting. Karena selain itungannya banyak, kelasnya penuh dan sepertinya 2 AC di sayap kiri dan kanan kelas tidak cukup powerful mendinginkan kelas. Ditengah-tengah jalannya kuis, setelah berkali-kali mengganti posisi duduk, tiba-tiba gue ketawa sendiri dan kembali melanjutkan kegiatan gue. Sepertinya kondisi gue makin kritis.

Akhir-akhir ini sakit kepala gue mulai sering kumat. Ini pertanda jelek. Lebih jelek lagi kalo dah dibawa tidur dan setelah bangun tidur, sakitnya masih kerasa (malah kadang sambil mimpi pun keraasa). Berat badan (ternyata) turun 3 kg. Padahal naikinnya susah banget. Siang ini amandel gue kumat dan sore ini ancer-ancer mau diare. huff..

Hal ini ngingetin gue tentang 'those hard times back there'. Gak sekali dua kali kita (gue yakin orang lain juga) pernah mengalami masa-masa sulit dan 'sukses' melewatinya. Sayangnya, gak banyak dari kita mampu recall sebagian besar momen-momen tersebut. Bahkan gue hampir yakin gak ada orang yang mampu recall semua kejadian yang pernah ada (utk 'hard times' sekalipun) dengan sangat baik. Mungkin itu salah satu masalah mengapa tiba-tiba sistem manufaktur diskrit yang kita bicarakan diatas menerima demand yang besar, yang tidak diprediksi sebelumnya. Hal ini bisa saja terjadi karena hasil forecast yang kurang baik. Salah satu faktor yang menentukan kualitas forecast adalah data historis. Pendapat gue, selain karena sistem penyimpanan informasi yang tidak cukup canggih (bayangin ada hard disk yang bisa merekam semua kejadian yang kita alami sejak lahir mpe skarang) hal ini bisa juga dikarenakan oleh ketidakpastian yang tidak terelakkan (jadi inget salah satu eyang sains yang pernah ngomong --nih juga kalo gak salah inget-- semakin pasti suatu peramalan maka semakin besar ketidakpastiannya).

Kembali kepada 'hard times' yang terpikir. Tahun lalu, setelah begadang beberapa hari ngerjain laporan praktikum, tibalah gue pada suatu subuh dimana adzan subuh mulai membahana di langit kota Bandung. Pada akhirnya target asistensi untuk beberapa jam setelahnya telah tercapai dan siap print, tiba-tiba file Excel dihadapan mata rusak. Gue cuma bisa terduduk lemas, mandangin laptop, hingga akhirnya tak terasa, gue nangis. Setelah lepas dari ledakan emosi yang datang lebih cepat dari kecepatan otak gue meresponi kejadian yang baru saja terjadi, gue doa. Isi doa gue cuma 1 kalimat, "Terima Kasih Tuhan".

(mungkin buat orang lain gak bisa gitu bayangin situasinya, tapi gue yakinkan bahwa itu adalah salah satu 'hard times' yang pernah gue alami dan teringat saat ini)

Dalam hidup ini, ada ketidakpastian yang berada jauh diluar kontrol kita. Satu-satunya yang bisa ngontrol adalah Sang Pencipta (bagi yang merasa diri Atheis, boleh menghubungi gue lewat jalur pribadi). Ketidakpastian ini yang membuat adanya peningkatan demand secara tiba-tiba. Dan pada saat yang sama, kapasitas produksi masih sama seperti yang kemaren-kemaren. Ini adalah masalah.

Ada satu orang yang gue kenal pernah ngomong gini "Kenapa lu mau terima yang baik dari Tuhan sedangkan gak mau terima yang buruk?"
Setelah dipikir-pikir, kalimat ini gak bisa dipertanyakan begitu saja. Karena logically orang akan berpikir bahwa "Tuhan memberi hal yang buruk".
Menurut gue, Tuhan tidak pernah memberi hal yang buruk. Kalo ada hal buruk (definisikan buruk dengan kata-katamu sendiri) terjadi pada diri kita itu bukan karena "Tuhan memberi hal yang buruk" tapi semata adalah konsekuensi logis dari pilihan yang kita buat.
Gue setuju dengan salah satu status FB yang diupdate sama salah satu temen. Dia bilang "Tuhan tidak pernah kasih pilihan 'tidak taat'". Dia (Sang Pencipta) cuma punya 'satu' skenario yang kalo kita ikuti akan menyatakan ketaatan kita. Munculnya frase 'tidak taat' semata hanya karna manusia yang sotoy.

Pilihan (baca : keputusan) dibuat berdasarkan pertimbangan, latar belakang pembuat keputusan, kondisi aktual, dan sebagainya. Semuanya punya pengaruh dalam menelurkan sebuah pilihan/keputusan.
Cara pandang kita (akan segala hal) mendasari pilihan kita. Cara pandang kita juga yang menentukan cara kita menghadapi konsekuensi logis yang disebabkan oleh pilihan kita.
Pada jaman postmodern segala sesuatu bisa jadi relatif. Cara pandang pun termasuk didalamnya. Cara pandang kita tergantung ini-itu yang kita 'pegang'. Tapi, faktor 'ini-itu' sangat menentukan. Jadi, apa yang kita 'pegang' sangat menentukan pilihan dan cara kita menyikapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita.
Pertanyaannya adalah "Apa yang kamu pegang?"

Menurut gue, ini adalah alasan mengapa orang lebih baik berpikir positif daripada negatipan mulu. Spirit positif yang dipegang akan membuat kita melihat masalah dari sudut yang berbeda dengan spirit negatipan.
Masalahnya, apakah spirit positif itu sudah cukup? Apakah ada sesuatu yang lebih dari spirit positif? Karena sebenernya, manusia sangat labil dan sangat mungkin untuk tidak berpikir positif. Akan sangat menenangkan jika kita punya sesuatu yang lebih dari spirit positif, yang gak gampang goyah saat keadaan menjadi sangat tidak pasti.

Gue punya Sang Pencipta, lu?

04 Oktober, 2010

3S (Saingan-Saudara-Sang Pencipta)









Foto oleh Bebek.
Catatan : kalo suka dan pengen ngambil foto2 di blog ini, boleh aja. Tapi tolong cantumin sumber aslinya ya. Bukannya gila penghargaan (toh gue juga gak tau foto ini bakal dipake sama siapa, dimana, kapan dan untuk apa) tapi gue lagi mencoba berpartisipasi mendidik anak bangsa untuk tidak melakukan tindakan plagiat yang dilakukan secara sadar ato tidak sadar.
Hargailah karya anak bangsa :)

01 Oktober, 2010

Kerja Praktek (KP)

Sidang Kerja Praktek (KP) udah beres. Seneng deh. Sedikit bernostalgi(l)a dengan masa-masa KP. Kami (Ms. Fanta, Mr. Sombong dan gue) KP di Cimahi, di salah satu produsen gitar elektrik nasional (untuk kebaikan bersama, nama perusahaan dirahasiakan :P). Masa-masa dimana kami bermacet ria di jalan yang sempit dan berlubang di daerah Cimahi. Sampe akhirnya daerah deket pabrik yang dituju ternyata diklaim sebagai Cimahi Coret (bener-bener ada plang dengan latar biru, tulisan 'Cimahi' warna putih dan coretan diagonal berwarna merah). Masa-masa dimana kami pusing keliling-keliling muter otak mau fokus ngurusin apa di pabrik itu, gimana caranya, dll. Masa-masa dimana kami menciptakan cerita konspirasi yang kebenarannya amat sangat diragukan karna cerita itu tergolong fiksi yang diciptakan oleh imajinasi tingkat tinggi otak 3 bocah yang sudah teracuni dengan polutan dan teh botol yang ada di pabrik.

KP kudu diambil saat mahasiswa lain pada ngambil Semester Pendek (SP). Itu berarti masa KP = masa SP = Juni-Juli. Karna awal juni angkatan kami Studi Pabrik (Stupa) Surabaya-Bali, jadilah KP kami mulainya pertengahan Juni, tepatnya 14 Juni 2010. Harusnya sih beresnya 30 Juli, tapi karna satu dan lain hal, kami masih ke pabrik beberapa kali di bulan Agustus. Tenggat pengumpulan laporan KP sempet diundur. Yang tadinya kudu ngumpul 18 Agustus (kalo gak salah) jadinya 20 September. Hehe..lumayan kan tuh, mengingat laporan kami belum beres deket-deket 18 Agustus (walaupun kalo dipaksain ya pasti beres-beres juga. Hehe..).

Beberapa hari sebelum 20 September, kami bertiga masih ngerjain laporan di koridor gedung 8. Tepatnya didepan laboratorium Sistem Produksi. Sore itu mendung, trus hujan deres, trus entah apa lagi, pokoknya suasananya mellow banget. Tapi gak ada waktu buat bermellow ria, kita kudu beresin laporan KP sore itu juga karna ada deadline tertentu dari dosen pembimbing. Karna dah sore, orang-orang (mahasiswa) dah pada pulang, yang tersisa pekarya sama beberapa dosen. Pas kami bertiga lagi berkutat di depan 2 laptop dan beberapa bundel laporan KP yang dah dicorat-coret sama dosen pembimbing, tiba-tiba lewat seorang dosen yang kemudian berbaik hati menyapa kami bertiga (yang isinya kurang lebih gini),

Mr. Y : “wah..dah sore gini belum pulang?”
(salah satu dari kami kemudian menjawab dan salah dua dari kami nyengir)
gue : “hehe..iya pak”
(Mr. Y kemudian berlalu memasuki salah satu ruangan di koridor itu hingga akhirnya keluar lagi dan nyeletuk lagi)
Mr. Y : “emang bakal selesai sore ini?”
Mr. Sombong : (sepertinya reflek sambil becanda) “kan bisa subkontrak pak”
Gue : (senyum sambil ngangguk-ngangguk)

Yup! Sepertinya ketiga bocah di koridor itu mengerti apa yang harus dilakukan kalo ntu draft laporan KP kagak beres sore itu. Subkontrak! Itu diajarkan di mata kuliah Sistem Produksi. Salah satu cara yang bisa dilakukan suatu perusahan apabila kapasitas produksinya tidak mampu mengerjakan permintaan yang ada. Hal ini dilakukan dengan melakukan hubungan bisnis dengan perusahan lain yang bisa membuat satu atau beberapa part yang dibutuhkan dalam proses produksi.

Sebagai contoh, pabrik motor melakukan subkontrak dengan perusahan lain untuk memproduksi bracket engine. Jadi si pabrik motor kagak perlu repot-repot ngerjain bracket engine sendiri buat produk dia. Tinggal tunggu aja perusahan subkontrak ngirim bracket engine dah jadi. Dalam kasus kami, mungkin bab pengolahan data ato bab analisis bisa di-subkontrak-kan. Hehehe…. Tenang, kami gak bener-bener niat ngelakuin itu kok :D

Thx God sidang dah beres. Berjalan dengan cukup baik. Semoga hasilnya juga baik. Hehe.. Oya, salah satu dosen penguji kami adalah dosen yang terlibat dalam obrolan singkat diatas. Gak tau deh dia masih inget sama 3 bocah yang nyore di koridor gedung 8 dan berinisiatif men-subkontrak-kan kerjaan mereka ato gak.