19 November, 2012

Pegawai TU yang Superior

Siang ini habis kuliah dan mantengin seminar yang dipresentasikan oleh seorang doktor nun jauh dari negeri China, gue duduk di TU sambil internetan. Setelah beberapa kali diledek sama Bapak TU tentang tragedi ujian gue dan bersama-sama Beliau menertawakan diri gue, akhirnya gue cabut dari TU. Hijrahnya gak jauh-jauh, di selasar depan TU.

Disitu gue melanjutkan kegiatan mulia yang tadi gue kerjakan. Ms. Blacky ngirim What*App nanyain seminar barusan karena dia gak ikutan. Jadinya gue WAan sama Ms. Blacky. Tau-tau si Bapak TU yang sama, yang tercinta, yang sering kami recokin melintas di depan gue, sambil ngomong,

"Tuh kaaann..kamu teh jadinya kemana-mana sendiri. Makanya pacar jangan ditinggal di Jakarta"

Hahahaaa..yoi banget si Bapak TU. Cenayang tingkat program studi. Karena setau gue, data mahasiswa di TU cuma berkisar tanggal lahir, nama ortu dan no.hp. Hasil terawangannya tokcer, cuma missed sedikit di bagian geografi. Yaa..lumayanlah Pak, salah benua doang.

Jangan dikira Beliau sekali ngomong dan langsung berhenti. Sambil jalan masih aja ngoceh sembari noleh-noleh ke arah gue sampe kira-kira 10 meter dari tempat gue duduk. Perbincangan yang cukup "terbuka". Topiknya? Ya itu...entah gue yang ditinggal atau meninggalkan pacar di Jakarta.

Ternyata si Bapak tipe achiever. Sekali usaha masih kurang pol. Pas jalan balik ke TU, Beliau kembali ngoceh, kali ini lebih praktis,

"Kalo cuma BBMan mah gak cukup. Mana tau dia sambil BBMan sambil kencan sama orang lain juga"

Hahahahaa...gue ngakak kenceng. Emang tampang gue gitu banget ya? Pacaran jarak jauh dan pake BB? Kepikiran beli BB aja gak pernah -__-;

15 September, 2012

Pak Tua Bicara Cinta

Hari ini gue lagi beresin data di segala tempat. Tau-tau nemu film Nagabonar 2. Iseng buka file itu terus nonton dengan mode dicepet-cepetin secara random. Beberapa kali ngakak, terharu dan berpikir. Ini adalah 2 dari sekian banyak adegan menarik di film itu.

(Nagabonar menyuruh Bonaga mengantar Monita yang saat itu sudah berlalu karena akan pulang dengan mobilnya sendiri)
NB: Bodohnya kau! An..antar!

BN: Klo aku antar pulang sekarang, aku nantinya pulang naik apa, Pak?

NB: Bonaga, aku itu mengantar emakmu 2 hari 2 malam, naik 2 gunung, melewati 4 pos penjagaan Belanda, bertemu 5 harimau! Jangan bodoh! Aaa..makin jauh dia, makin jauh dia! Jangan bodohnya kau!

BN: Monita itu bukan tipe perempuan yang bapak pikir. dia tidak suka dilayani, diperhatikan macam orang yang penakut. Harus diantar pulanglah, dibukakan pintu, diambilkan minum. Aku mau bayarin dia makan aja, dia tidak mau. Dia itu orangnya mandiri pak. Sudah biarkan saja dia pulang sendiri.

NB: Perempuan tetap perempuan. Ingin ditinggikan sebenarnya.

BN: Kita kejar dia?

NB: Ehhh..kirana, bodoh kali anakmu ini!

---

(Di Mobil Bonaga, mengejar mobil Monita)
BN: Setauku bapak gak tau banyak soal perempuan. Paling-paling bapak hanya tau makku dan nenekku saja.

NB: Betul itu! Makmu itu sudah lebih dari cukup sebagai seorang istri. cintanya begitu besar dan luas sampai tak mampu aku menampungnya. Jadi manalah mungkin aku mencari perempuan lain.
Yang kedua nenekmu itu. dia sudah lebih dari cukup sebagai seorang mak. CIntanya tidak terbatas. Disuruh sekolah, aku lari. Disuruh mengaji, aku mencopet. Tapi tetap saja dia sayang pada aku. Jadi tak perlulah aku mencari mak yang lain kan? Cukup makku itu satu.


Jika mungkin bumi harus terguncang badai, tapi cinta takkan mungkin hilang. Cinta bukan hanya sekedar kata. cinta bukan hanya pertautan hari... (Tak Hanya Diam -- Padi)

31 Agustus, 2012

1 M = 5 PD

Masak butuh PD. Yup, PD alias Percaya Diri. PD masukin bumbu, PD nawarin ke orang lain dan PD ngabisin sendiri apapun rasanya. Oya, yang terakhir, PD-PD aja masak lagi dan mengulang siklus diatas walaupun dah dicengin temen.

Ini bukan curcol. Suer masakan gue enak! B-)

 Lengkaplah sudah 5 jenis PD dalam memasak. Sekian dan terima kasih :)