08 April, 2010

Pijey atau peje?

A : wow! lu jadian ya, traktiran dong!
B : apaan sih..biasa aja kali..

sebagian besar mahasiswa di Indonesia eh gak jadi deh, Bandung aja, pasti kenal yang namanya PJ alias Pajak Jadian. Ini adalah sejenis pajak yang orang kantor pajak aja gak ngerti gimana cara mengkalkulasikannya. Pajak yang secara etimologi kurang tepat karna 'pajak' itu dibayarkan kepada pemerintah bukan kepada teman2 yang suka merintah (hehe..) dan kata 'jadian' yang sama sekali bukan kata benda yang bisa dikenai pajak. Boro-boro secara etimologis, filosofinya juga kurang jelas dan lama-lama tulisan gue juga jadi gak jelas -.-;

the thing is..
orang jadian minta nraktir-nraktir..orang nikahan resepsi gede-gedean..
asumsikan kita jadian dan nikah dengan orang yang sama, kegiatan manakah yang gak gitu penting jika dibandingkan dengan kegiatan lainnya?

note. jawaban 'biasa aja kali'nya si B bukan merupakan indikasi PJ tidak lebih penting dari resepsi nikahan. itu semata dikatakan B untuk menghindari todongan temen pajak alias temen yang suka majakin temen lain -yang khususnya abis jadian.

4 komentar:

  1. kalo gw analisis, fenomena ini sama seperti kalo lw ulang tahun, lulus, atau menang undian.

    dan sudah jadi konvensi, kalau lagi dapat 'kebahagiaan', sebaiknya dibagikan ke orang2 terdekat.

    BalasHapus
  2. hmm..ya, gue ngerti maksud lu dan setuju dengan ungkapan syukur yang dimaksud.

    emang salah gue sih, karna tadinya isi kepala gue gak mengarah kesini :P

    tapi, inti pertanyaan gue adalah..
    jika untuk jadian dan nikah lu bersyukur, mana kira-kira (at least menurut lu) yang lebih perlu disyukuri dari yang lain?
    ...
    dengan fakta, lu gak mungkin nikah kalo gak jadian dulu dan lu gak mungkin jadian tanpa akhirnya nikah dengan asumsi orang yang jadian sama lu sama dengan orang yang lu nikahin.

    hehee..kalo pertanyaan gue dirasa gak penting (dan sepertinya emang begitu :P), gak dijawab juga gpp sih vic :) soalnya gue sering berpikir dan gak tau harus dialirin kemana. jadilah gue suka nulis yang aneh2. harap dimaklumi :)

    BalasHapus
  3. nikah donk!

    dengan minimal alasan:
    1. jadian itu relatif lebih mudah daripada nikah (pengecualian untuk artis2 jalan sekarang). butuh komitmen dan pertimbangan yang lebih berat kalo mau nikah daripada jadian.

    2. justu karena jadian dan nikah orangnya sama, maka nilai (kalaupun perlu dibandingkan) pernikahan itu lebih tinggi. karena minimal sudah melewati ujian waktu (kembali ke blog gw. xP). lw harus lebih bersyukur karena sudah bisa "bertahan" selama waktu pacaran (maafkan kalo gw terpaksa menggunakan istilah perang--karena memang hidup pacaran serius dan benar itu tidak mudah)


    kata Paulus, "mengucap syukurlah dalam segala hal"... jadi, bersyukurlah karena lw berbakat nulis yang aneh-aneh. justru sekarang yang laku tuh yang aneh2. haha =)

    BalasHapus
  4. wow! it's 1am :)

    hahaha..gitu ya. alasan diterima.
    hidup benar emang gak mudah.

    kalo kata ko iyung, semakin jelas kata-kata lu, makin jernih isi hati dan pikiran lu. berarti kalo kata-kata gue aneh, jadi.... :)

    (back to work) :D

    BalasHapus