04 April, 2010

Ajakan beribadah

Segores kisah pedih kelamnya kubur sahabatku :

Guru, dalam pagi yang kelam ini aku bertanya dalam keraguanku,
Kenapa Kau pilih jalan sunyi ini kalau akhirnya Kau mati seperti yang lain?
Kadang aku tak mengerti..barangkali karena aku hanyalah nelayan miskin yang hanya berpikir bagaimana besok dapat sekerat roti.

Ketika dunia mengajarkan persaingan dan kompetisi, Kau malah menawarkan kasih dan toleransi.
Ketika dunia mengajarkan mata ganti mata, gigi ganti gigi, Kau malah berkata 'kalau ditampar pipi kanan, berikan juga yang kiri'.
Ketika dunia mengharuskan pendosa dihukum mati, Kau malah memilih berkata pengampunan tak peduli.
Ketika dunia mengajak 'cape diem' -nikmati hidup, Kau memlilih berkata barangsiapa ikut aku, hendaklah memikul salib.
Ketika dunia berlomba-lomba mengumpulkan harta duniawi, Kau justru berkata adalah lebih sukar bagi si kaya masuk kerajaan surgawi.
Ketika dunia kejar-kejaran menjadi yang paling sahih, Kau malah berkata yang perama akan menjadi yang terakhir.
Ketika dunia mengerti apa itu gengsi dan harga diri, Kau malah berkata belajarlah dari padaKu sebab Aku lembut dan rendah hati.

Ah, Guru, berangkali untuk jaman ini Kau layak disebut revolusioner dan extrimist.
Lebih dari Che Guevara atau Karl Marx atau Gandhi.
Kau jungkir balikkan tatanan pikiran manusiawi, Kau gugat segala kemapanan juga yang ku anggap rohani.

Guru, kenapa Engkau begitu cepat pergi?
Atau Kau sebenarnya tak pernah pergi?
Kau bilang besok Kau akan kembali*

Ah, Guru, lagi-lagi banyak yang tak ku mengerti.
Begitu gelap dan ngeri tiada terperi.
Duri-duri penat dan lelah menutup wajah tak berseri
Tetapi firman itu berkata dengan tegas memenuhi hati yang hampa dan aku pun berseru,
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan.
(Kis 2 : 25 -27)

-Ajakan beribadah dalam Liturgi Ibadah Paskah GKI...dengan sedikit suntingan-

----

*Ya, sang Guru telah bangkit dan menyelamatkan kita semua.

Kristus telah bangkit, bersoraklah!
Semoga semakin hari kita semakin taat kepada Bapa dan dengan bangga namun rendah hati menyebut diri kita anak-anak Allah.

Selamat Paskah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar